Selasa, 08 Desember 2009

Metabolisme

Anabolisme
Anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun menjadi protein, asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa, maka molekul itu juga harus diaktifkan terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga didapat dari ATP. Proses sintesis lemak juga memerlukan ATP.
Anabolisme meliputi tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida. Kedua, pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Senyawa kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa organik atau senyawa hidrokarbon. Autotrof, seperti tumbuhan, dapat membentuk molekul organik kompleks di sel seperti polisakarida dan protein dari molekul sederhana seperti karbon dioksida dan air. Di lain pihak, heterotrof, seperti manusia dan hewan, tidak dapat menyusun senyawa organik sendiri. Jika organisme yang menyintesis senyawa organik menggunakan energi cahaya disebut fotoautotrof, sementara itu organisme yang menyintesis senyawa organik menggunakan energi kimia disebut kemoautotrof.
Reaksi anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat dibutuhkan oleh banyak organisme, baik organisme produsen (tumbuhan) maupun organisme konsumen (hewan, manusia). Beberapa contoh hasil anabolisme adalah glikogen, lemak, dan protein berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme, serta molekul protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang merupakan komponen struktural yang esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.

Katabolisme
Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi, yang dapat digunakan organisme untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi molekul makanan seperti reaksi yang menangkap energi dari cahaya matahari. Fungsi reaksi katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh reaksi anabolisme.
Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap organisme, dimana molekul organik digunakan sebagai sumber energi pada organotrof, sementara litotrof menggunakan substrat anorganik dan fototrof menangkap cahaya matahari sebagai energi kimia. Tetapi, bentuk reaksi katabolisme yang berbeda-beda ini tergantung dari reaksi redoks yang meliputi transfer elektron dari donor tereduksi seperti molekul organik, air, amonia, hidrogen sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat. Pada hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air. Pada organisme fotosintetik seperti tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron ini tidak menghasilkan energi, tetapi digunakan sebagai tempat menyimpan energi yang diserap dari cahaya matahari.
Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga tahapan utama. Pertama, molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD+) menjadi NADH.
Pada setiap organisme, untuk menghasilkan energi tersebut dapat dibagi dalam dua cara, yaitu sebagai berikut.
1. Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan oksigen sebagai bahan bakar organik. Secara umum keseluruhan proses pada respirasi seluler berlangsung sebagai berikut.
>> Senyawa organik + Oksigen —> Karbon dioksida + Air + Energi
Termasuk ke dalam reaksi seluler adalah reaksi glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron, dimana diantara glikolisis dan siklus Krebs terdapat sebuah reaksi antara yang disebut dekarboksilasi oksidatif.
2. Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul yang berlangsung tanpa bantuan oksigen. Termasuk ke dalam fermentasi adalah fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan sebagai sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi. Aktivitas hidup yang memerlukan energi, antara lain sebagai berikut.
1. Kerja mekanis
Salah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis selalu terjadi jika sel otot berkontraksi.
2. Transpor aktif
Dalam transpor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk mengangkut molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.
3. Produksi panas
Energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui. Energi panas ini, umumnya timbul sebagai hasil sampingan transformasi energi dalam sel. Misalnya, pada proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP. Disamping timbul energi mekanik, timbul juga energi panas.

Enzim
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi.
Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein. Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan kemudian disebut holoenzim.
Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok, menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel. (lihat bagan)
Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Suhu
Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40° C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-beda. Untuk hewan berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25° C, sementara suhu optimal hewan berdarah panas, termasuk manusia, adalah 37° C.
2. pH (Tingkat Keasaman)
Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya. Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal 2. Contoh lain, enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8.
3. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase.
Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.
4. Konsentrasi enzim dan substrat
- Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
- Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi.
Dewasa ini, enzim adalah senyawa yang umum digunakan dalam proses produksi. Enzim yang digunakan pada umumnya berasal dari enzim yang diisolasi dari bakteri. Penggunaan enzim dalam proses produksi dapat meningkatkan efisiensi yang kemudian akan meningkatkan jumlah produksi.
Glikolisis dan Dekarboksilasi Oksidatif
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai reaksi glikolisis dan reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif).

Glikolisis
Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma). Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu, tetapi disini tidak akan dibahas enzim-enzim yang berperan dalam proses glikolisis ini. Dari sembilan tahapan reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu fase investasi energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase pembelanjaan energi, yaitu dari tahap 5 sampai tahap 9.
Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP, yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat. Setelah itu, glukosa 6-fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya, yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat). Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase investasi energi.
Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat. Kemudian masing-masing 1,3-difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat. Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat. Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat. (lihat bagan)
Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air. Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis.

Dekarboksilasi Oksidatif
Setelah melalui reaksi glikolisis, jika terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani tahapan reaksi selanjutnya, yaitu siklus Krebs yang bertempat di matriks mitokondria. Jika tidak terdapat molekul oksigen yang cukup maka asam piruvat akan menjalani reaksi fermentasi. Akan tetapi, asam piruvat yang mandapat molekul oksigen yang cukup dan akan meneruskan tahapan reaksi tidak dapat begitu saja masuk ke dalam siklus Krebs, karena asam piruvat memiliki atom C terlalu banyak, yaitu 3 buah. Persyaratan molekul yang dapat menjalani siklus Krebs adalah molekul tersebut harus mempunyai dua atom C (2 C). Karena itu, asam piruvat akan menjalani reaksi dekarboksilasi oksidatif.
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO ini mengambil tempat di intermembran mitokondria.
Pertama-tama, molekul asam cuka yang dihasilkan reaksi glikolisis akan melepaskan satu gugus karboksilnya yang sudah teroksidasi sempurna dan mengandung sedikit energi, yaitu dalam bentuk molekul CO2. Setelah itu, 2 atom karbon yang tersisa dari piruvat akan dioksidasi menjadi asetat (bentuk ionisasi asam asetat). Selanjutnya, asetat akan mendapat transfer elektron dari NAD+ yang tereduksi menjadi NADH. Kemudian, koenzim A (suatu senyawa yang mengandung sulfur yang berasal dari vitamin B) diikat oleh asetat dengan ikatan yang tidak stabil dan membentuk gugus asetil yang sangat reaktif, yaitu asetil koenzim-A, yang siap memberikan asetatnya ke dalam siklus Krebs untuk proses oksidasi lebih lanjut. (lihat bagan)
Selama reaksi transisi ini, satu molekul glukosa yang telah menjadi 2 molekul asam piruvat lewat reaksi glikolisis menghasilkan 2 molekul NADH.
Siklus Krebs dan Transpor Elektron
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai siklus Krebs dan transpor elektron.

Siklus Krebs
Siklus Krebs adalah tahapan selanjutnya dari respirasi seluler. Siklus Krebs adalah reaksi antara asetil ko-A dengan asam oksaloasetat, yang kemudian membentuk asam sitrat. Siklus Krebs disebut juga dengan siklus asam sitrat, karena menggambarkan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil ko-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat.
Pertama-tama, asetil ko-A hasil dari reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif) masuk ke dalam siklus dan bergabung dengan asam oksaloasetat membentuk asam sitrat. Setelah "mengantar" asetil masuk ke dalam siklus Krebs, ko-A memisahkan diri dari asetil dan keluar dari siklus. Kemudian, asam sitrat mengalami pengurangan dan penambahan satu molekul air sehingga terbentuk asam isositrat. Lalu, asam isositrat mengalami oksidasi dengan melepas ion H+, yang kemudian mereduksi NAD+ menjadi NADH, dan melepaskan satu molekul CO2 dan membentuk asam a-ketoglutarat (baca: asam alpha ketoglutarat). Setelah itu, asam a-ketoglutarat kembali melepaskan satu molekul CO2, dan teroksidasi dengan melepaskan satu ion H+ yang kembali mereduksi NAD+ menjadi NADH. Selain itu, asam a-ketoglutarat mendapatkan tambahan satu ko-A dan membentuk suksinil ko-A. Setelah terbentuk suksinil ko-A, molekul ko-A kembali meninggalkan siklus, sehingga terbentuk asam suksinat. Pelepasan ko-A dan perubahan suksinil ko-A menjadi asam suksinat menghasilkan cukup energi untuk menggabungkan satu molekul ADP dan satu gugus fosfat anorganik menjadi satu molekul ATP. Kemudian, asam suksinat mengalami oksidasi dan melepaskan dua ion H+, yang kemudian diterima oleh FAD dan membentuk FADH2, dan terbentuklah asam fumarat. Satu molekul air kemudian ditambahkan ke asam fumarat dan menyebabkan perubahan susunan (ikatan) substrat pada asam fumarat, karena itu asam fumarat berubah menjadi asam malat. Terakhir, asam malat mengalami oksidasi dan kembali melepaskan satu ion H+, yang kemudian diterima oleh NAD+ dan membentuk NADH, dan asam oksaloasetat kembali terbentuk. Asam oksaloasetat ini kemudian akan kembali mengikat asetil ko-A dan kembali menjalani siklus Krebs.
Dari siklus Krebs ini, dari setiap molekul glukosa akan dihasilkan 2 ATP, 6 NADH, 2 FADH2, dan 4 CO2. Selanjutnya, molekul NADH dan FADH2 yang terbentuk akan menjalani rangkaian terakhir respirasi aerob, yaitu rantai transpor elektron.
Transpor Elektron [kembali ke atas]
Rantai transpor elektron adalah tahapan terakhir dari reaksi respirasi aerob. Transpor elektron sering disebut juga sistem rantai respirasi atau sistem oksidasi terminal. Transpor elektron berlangsung pada krista (membran dalam) dalam mitokondria. Molekul yang berperan penting dalam reaksi ini adalah NADH dan FADH2, yang dihasilkan pada reaksi glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, dan siklus Krebs. Selain itu, molekul lain yang juga berperan adalah molekul oksigen, koenzim Q (Ubiquinone), sitokrom b, sitokrom c, dan sitokrom a.
Pertama-tama, NADH dan FADH2 mengalami oksidasi, dan elektron berenergi tinggi yang berasal dari reaksi oksidasi ini ditransfer ke koenzim Q. Energi yang dihasilkan ketika NADH dan FADH2 melepaskan elektronnya cukup besar untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian koenzim Q dioksidasi oleh sitokrom b. Selain melepaskan elektron, koenzim Q juga melepaskan 2 ion H+. Setelah itu sitokrom b dioksidasi oleh sitokrom c. Energi yang dihasilkan dari proses oksidasi sitokrom b oleh sitokrom c juga menghasilkan cukup energi untuk menyatukan ADP dan fosfat anorganik menjadi ATP. Kemudian sitokrom c mereduksi sitokrom a, dan ini merupakan akhir dari rantai transpor elektron. Sitokrom a ini kemudian akan dioksidasi oleh sebuah atom oksigen, yang merupakan zat yang paling elektronegatif dalam rantai tersebut, dan merupakan akseptor terakhir elektron. Setelah menerima elektron dari sitokrom a, oksigen ini kemudian bergabung dengan ion H+ yang dihasilkan dari oksidasi koenzim Q oleh sitokrom b membentuk air (H2O). Oksidasi yang terakhir ini lagi-lagi menghasilkan energi yang cukup besar untuk dapat menyatukan ADP dan gugus fosfat organik menjadi ATP. Jadi, secara keseluruhan ada tiga tempat pada transpor elektron yang menghasilkan ATP.
Sejak reaksi glikolisis sampai siklus Krebs, telah dihasilkan NADH dan FADH2 sebanyak 10 dan 2 molekul. Dalam transpor elektron ini, kesepuluh molekul NADH dan kedua molekul FADH2 tersebut mengalami oksidasi sesuai reaksi berikut.

Setiap oksidasi NADH menghasilkan kira-kira 3 ATP, dan kira-kira 2 ATP untuk setiap oksidasi FADH2. Jadi, dalam transpor elektron dihasilkan kira-kira 34 ATP. Ditambah dari hasil glikolisis dan siklus Krebs, maka secara keseluruhan reaksi respirasi seluler menghasilkan total 38 ATP dari satu molekul glukosa. Akan tetapi, karena dibutuhkan 2 ATP untuk melakukan transpor aktif, maka hasil bersih dari setiap respirasi seluler adalah 36 ATP.


Fermentasi

Dalam keadaan normal, organisme melakukan pembongkaran zat dengan cara oksidasi biologi atau respirasi aerob, yaitu respirasi yang memerlukan oksigen bebas. Akan tetapi, pada saat kadar oksigen terlalu rendah, oksidasi biologi tidak dapat berlangsung. Misalnya, pada tumbuhan darat yang tanahnya tergenang air sehingga akar tidak dapat melakukan respirasi aerob karena kadar oksigen dalam rongga tanah sangat rendah.
Pada manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob. Beberapa jenis mikroorganisme mampu melakukan fermentasi dalam keadaan aerob, misalnya pada fermentasi asam cuka.
Jika dibandingkan dengan respirasi, sebenarnya fermentasi ini sangat merugikan sel karena dua alasan:
1. Sering dihasilkan senyawa yang merusak sel, misalnya alkohol.
2. Dari jumlah mol zat yang sama akan dihasilkan jumlah energi yang lebih rendah/lebih sedikit.
Fermentasi diberi nama sesuai dengan jenis senyawa akhir yang dihasilkan. Berdasarkan senyawa atau jenis zat yang dihasilkan, fermentasi dibedakan menjadi fermentasi asam laktat, fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.

Fermentasi Asam Laktat [kembali ke atas]
Pada sel hewan tingkat tinggi dan manusia, jika bekerja terlalu berat dan kebutuhan oksigen untuk melakukan respirasi sel tidak cukup, maka senyawa asam piruvat dalam sel otot akan direduksi menjadi asam laktat (asam lelah). Asam laktat adalah suatu senyawa yang dapat menurunkan pH sampai pada suatu titik yang mengakibatkan gangguan serius pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah kelelahan, sehingga asam laktat sering disebut juga asam lelah.
Proses glikolisis menghasilkan asam piruvat. Jika cukup oksigen, glikolisis akan dilanjutkan dengan siklus Krebs. Bila kondisi anaerob (kurang oksigen) yang terjadi, asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat. Akibatnya, rantai transpor elektron tidak terjadi karena tidak lagi menerima elektron dari NADH dan FADH2 yang dalam keadaan aerob dihasilkan oleh siklus Krebs. Karena tidak terjadi penyaluran elektron, maka NAD+ dan FAD yang mutlak diperlukan dalam siklus Krebs juga tidak terbentuk sehingga daur Krebs terhenti. Reaksi ini merupakan suatu pemborosan, karena hanya 7% dari energi yang terdapat pada asam piruvat yang dibebaskan. Meskipun fermentasi asam laktat menghasilkan senyawa yang merugikan otot, tetapi poses ini menghasilkan ATP bagi sel yang tidak dapat melakukan respirasi secara aerob. Pada fermentasi asam laktat ini, dari satu molekul glukosa dihasilkan ATP sebanyak 2 molekul. Secara sederhana, fermentasi asam laktat berlangsung sebagai berikut.

Mungkin Anda heran mengapa didalam fermentasi asam laktat dapat dihasilkan energi. Sebab kalau dipikir, molekul asam piruvat tidak lebih teroksidasi daripada molekul glukosa. Jika rumus molekulnya diperhatikan, C3H4O3, maka seakan-akan apa yang terjadi pada glikolisis hanyalah pemecahan molekul glukosa, (C6H12O6), menjadi dua bagian (C3H6O3), yang kemudian kehilangan 2 elektronnya dalam bentuk 2 atom hidrogen. Hal ini memang benar. Tetapi, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa apa yang terjadi bukan sekedar itu. Satu ujung dari molekul asam piruvat (–CH3) sekarang lebih tereduksi daripada yang terdapat pada glukosa, sedangkan pada ujung lainnya (–COOH) lebih teroksidasi. Reaksi reduksi dan oksidasi inilah yang kemudian membebaskan energi yang sedikit tersebut.

Fermentasi Alkohol [kembali ke atas]
Beberapa organisme seperti Saccharomyces dapat hidup, baik dalam kondisi lingkungan cukup oksigen maupun kurang oksigen. Organisme yang demikian disebut aerob fakultatif. Dalam keadaan cukup oksigen, Saccharomyces akan melakukan respirasi biasa. Akan tetapi, jika dalam keadaan lingkungan kurang oksigen Saccharomyces akan melakukan fermentasi.
Dalam keadaan anaerob, asam piruvat yang dihasilkan oleh proses glikolisis akan diubah menjadi asam asetat dan CO2. Selanjutnya, asam asetat diubah menjadi alkohol. Proses perubahan asam asetat menjadi alkohol tersebut diikuti pula dengan perubahan NADH menjadi NAD+. Dengan terbentuknya NAD+, peristiwa glikolisis dapat terjadi lagi. Dalam fermentasi alkohol ini, dari satu mol glukosa hanya dapat dihasilkan 2 molekul ATP. Fermentasi alkohol, secara sederhana, berlangsung sebagai berikut.

Sebagaimana halnya fermentasi asam laktat, reaksi ini merupakan suatu pemborosan. Sebagian besar dari energi yang terkandung di dalam glukosa masih terdapat di dalam etanol, karena itu etanol sering dipakai sebagai bahan bakar mesin. Reaksi ini, seperti fermentasi asam laktat, juga berbahaya. Ragi dapat meracuni dirinya sendiri jika konsentrasi etanol mencapai 13% (Hal ini menjelaskan kadar maksimum alkohol pada minuman hasil fermentasi seperti anggur).

Fermentasi Asam Cuka [kembali ke atas]
Fermentasi asam cuka merupakan satu contoh fermentasi yang berlangsung dalam keadaan aerob. Fermentasi ini biasa dilakukan oleh bakteri asam cuka (Acetobacter) dengan substrat etanol. Jika diberikan oksigen yang cukup, bakteri-bakteri ini dapat memproduksi cuka dari bermacam-macam bahan makanan yang beralkohol. Bahan makanan yang biasa digunakan yaitu sari buah apel, anggur, biji-bijian fermentasi, malt, beras, atau bubur kentang. Dari proses fermentasi asam cuka, energi yang dihasilkan lima kali lebih besar daripada energi yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol. Secara umum reaksi kimia yang terfasilitasi oleh bakteri ini adalah:
C2H5OH + O2 —> CH3COOH + H2O


Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme.
Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.
Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa
(energi kimia)
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Dissimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.
Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam itu disebut juga reaksi eksoterm.
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.
1. Fotosintesis
Arti fotosintesis adalah proses penyusunan atau pembentukan dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan), merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
Yang digunakan dalam proses fetosintesis adalah spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.
Dalam fotosintesis, dihasilkan karbohidrat dan oksigen, oksigen sebagai hasil sampingan dari fotosintesis, volumenya dapat diukur, oleh sebab itu untuk mengetahui tingkat produksi fotosintesis adalah dengan mengatur volume oksigen yang dikeluarkan dari tubuh tumbuhan.
Untuk membuktikan bahwa dalam fotosintesis diperlukan energi cahaya matahari, dapat dilakukan percobaan Ingenhousz.
2. Pigmen Fotosintesis
Fotosintesis hanya berlangsung pada sel yang memiliki pigmen fotosintetik. Di dalam daun terdapat jaringan pagar dan jaringan bunga karang, pada keduanya mengandung kloroplast yang mengandung klorofil / pigmen hijau yang merupakan salah satu pigmen fotosintetik yang mampu menyerap energi cahaya matahari.
Dilihat dari strukturnya, kloroplas terdiri atas membran ganda yang melingkupi ruangan yang berisi cairan yang disebut stroma. Membran tersebut membentak suatu sistem membran tilakoid yang berwujud sebagai suatu bangunan yang disebut kantung tilakoid. Kantung-kantung tilakoid tersebut dapat berlapis-lapis dan membentak apa yang disebut grana Klorofil terdapat pada membran tilakoid dan pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid, sedang pembentukan glukosa sebagai produk akhir fotosintetis berlangsung di stroma.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan klorofil antara lain :
1. Gen :
bila gen untuk klorofil tidak ada maka tanaman tidak akan memiliki
klorofil.
2. Cahaya :
beberapa tanaman dalam pembentukan klorofil memerlukan cahaya,
tanaman lain tidak memerlukan cahaya.
3. Unsur N. Mg, Fe :
merupakan unsur-unsur pembentuk dan katalis dalam sintesis klorofil.
4. Air :
bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi klorofil.

Pada tabun 1937 : Robin Hill mengemukakan bahwa cahaya matahari yang ditangkap oleh klorofil digunakan untak memecahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Peristiwa ini disebut fotolisis (reaksi terang).
H2 yang terlepas akan diikat oleh NADP dan terbentuklah NADPH2, sedang O2 tetap dalam keadaan bebas. Menurut Blackman (1905) akan terjadi penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP tanpa menggunakan cahaya. Peristiwa ini disebut reaksi gelap NADPH2 akan bereaksi dengan CO2 dalam bentuk H+ menjadi CH20.
CO2 + 2 NADPH2 + O2 ————> 2 NADP + H2 + CO+ O + H2 + O2
Ringkasnya :
Reaksi terang :2 H20 ——> 2 NADPH2 + O2
Reaksi gelap :CO2 + 2 NADPH2 + O2——>NADP + H2 + CO + O + H2 +O2
atau
2 H2O + CO2 ——> CH2O + O2
atau
12 H2O + 6 CO2 ——> C6H12O6 + 6 O2
3. Kemosintesis
Tidak semua tumbuhan dapat melakukan asimilasi C menggunakan cahaya sebagai sumber energi. Beberapa macam bakteri yang tidak mempunyai klorofil dapat mengadakan asimilasi C dengan menggunakan energi yang berasal dan reaksi-reaksi kimia, misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi Fe3+ (ferri).
Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit dengan reaksi:
Nitrosomonas
(NH4)2CO3 + 3 O2 ——————————> 2 HNO2 + CO2 + 3 H20 + Energi
Nitrosococcus
1. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
4.1. Sintesis Lemak dari Karbohidrat :
Glukosa diurai menjadi piruvat ———> gliserol.
Glukosa diubah ———> gula fosfat ———> asetilKo-A ———> asam lemak.
Gliserol + asam lemak ———> lemak.
4.2. Sintesis Lemak dari Protein:
Protein ————————> Asam Amino
protease
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat ———> Asetil Ko-A.
Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat ——> gliserol ——> fosfogliseroldehid Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
5. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida.
Setiap sel dari organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai "pengatur sintesis protein". Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.

Pidato Keagamaan

PIDATO KEAGAMAAN : Nilai – nilai Pengorbanaan

Bismillahirahmannirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur mari bersama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat, rahmat, dan karunia-Nyalah kita dapat berkumpul dalam suasana yang berbahagia ini. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada teladan kita nabi akhir zaman, Nabi Besar Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya dan semoga kepada kita selaku ummatnya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
Hadirin yang berbahagia,
Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada pembawa acara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengisi acara siraman rohani ini, juga kepada hadirin yang bersedia berkumpul bersama-sama di tempat yang insya Allah diridhai Allah SWT ini.
Tanpa berpanjang lebar, baiklah pada kesempatan kali ini saya akan sedikit mengulas mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah kurban.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah SWT,
Dalam hitungan beberapa minggu, bahkan beberapa hari lagi, kita ummat islam akan bersama sama menyongsong sebuah hari besar, yakni hari raya idul adha 1430 H. Seperti yang sudah kita ketahui bersama, hari raya ini merupakan hari kemenangan terutama bagi mereka yang melaksanakan ibadah haji. Tetapi jangan karena kita misalnya tidak melaksanakan ibadah haji, jadi kita acuh tak acuh terhadap hari besar ini. Tetapi justru ada banyak hal terutama nilai nilai yang terkandung dalam salah satu prosesi hari raya idul adha ini, yaitu berkurban.
Kalau kita mengupas masalah nilai-nilai dari ibadah kurban ini, berarti kita harus merujuk pada sebuah peristiwa besar yang sangat bersejarah. Betul sekali, peristiwa ini adalah peristiwa pengorbanan tiga orang insan terpilih demi ketakwaannya terhadap Allah SWT, yaitu Nabi Ibrahim a.s, Nabi Ismail a.s, dan Siti Hajar.
Kita tahu bahwa ketiga orang ini adalah insan-insan pilihan Allah SWT yang mengemban sebuah cobaan yang teramat berat, terutama kalau cobaan itu dialamatkan kepada kita. Kita sebagai manusia biasa mungkin tidak akan sanggup untuk mengemban ujian seberat itu.
Nabi ibrahim, seorang nabi dan rasul sekaligus seorang kepala keluarga yang taat. Sebagai nabi dan rasul, nabi Ibrahim dengan gigih menyebarkan ajaran tauhid kepada ummatnya, dan sebagai kepala keluarga beliau adalah figur andalan yang mencintai keluarga, terutama anak dan istrinya. Sebagai hamba, dia selalu taat beribadah kepada Allah SWT dan senantiasa mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Dia akan senatiasa taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah SWT apapun bentuk dan juga resikonya.
Nabi ismail, seorang anak yang patuh dan berbakti kepada orang tuanya. Bisa dibilang dialah anak yang paling berbakti terhadap orangtuanya. Kalau dibandingkan dengan zaman sekarang, mungkin akan sangat sulit untuk menemukan anak yang baktinya melebihi atau minimal menyamai bakti nabi ismail terhadap orangtuanya.
Kemudian Siti Hajar, figur seorang wanita yang shalihah, taat beribadah, menyayangi keluarga dan berbakti kepada suaminya. Sebagai seorang istri dan juga ibu yang baik sudah sepatutnyalah ia menjadi teladan bagi kehidupan kita terutama kaum wanita.
Hadirin yang berbahagia,
Pada suatu hari, ketiga insan terpilih ini mendapatkan ujian dari Allah SWT untuk membuktikan keimanan mereka kepada Allah SWT. Nabi ibrahim bermimpi bahwa Allah SWT memerintahkan dirinya untuk menyembelih puteranya, nabi ismail. Alangkah terkejutnya ia mendengar hal itu. Beliau pun dihinggapi kebingungan. Di satu sisi, ini adalah perintah Allah SWT dan di sisi lain beliau sangat menyayangi putera semata wayangnya tersebut. Antara percaya dan tidak akhirnya nabi ibrahim mencoba meminta pendapat puteranya, nabi ismail. Disinilah sebuah prinsip musyawarah dibangun, bagaimana kita memutuskan suatu perkara bukan dengan kehendak kita semata tetapi dirundingkan dengan orang lain. Setelah ditanya seperti itu, nabi ismail dengan tegas menjawab , “ayahku, jika perintah ini datangnya dari Allah SWT maka lakukanlah. Semoga engkau mendapatiku sebagai orang-orang yang sabar”. Betapa sebuah jawaban yang menggetarkan hati apabila kita mendengarnya, terlebih lagi kata kata ini keluar dari bibir seorang anak yang masih polos. Tak lepas sampai disitu, nabi ibrahim pun kembali bermusyawarah dengan istrinya, siti hajar. Sebagai seorang yang telahmengandung, melahirkan, dan membesarkannya mungkin kita menduga siti hajar akan menolak habis habisan, tapi nyatanya tidak. Dengan lantang ia mengiyakan perintah itu.
Godaan yang datang dari iblis senantiasa silih berganti menyergap ketiga insan ini, untuk tidak melakukan perintah itu. Tapi dengan keteguhan hati dan kekuatan iman, akhirnya ketiga manusia terpilih ini tetap menjalankan perintah itu. Bahkan mereka melempari iblis itu dengan batu batu kecil. Kelak ini akan menjadi sebuah prosesi wajib dalam ibadah haji. Karena ketulusan dan kesabarannya, akhirnya Allah SWT pun membatalkan perintah untuk menyembelih nabi ismail itu dan sebagai gantinya, dibawalah seekor qibas yang didatangkan dari surga untuk disembelih sebagai tanda bahwa ketiganya telah melaksanakan perintah Allah SWT tersebut dengan baik.
Hadirin yang berbahagia,
Dari kisah ini kita bisa bercermin, betapa pengorbanan itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Nilai nilai pengorbanan yang dicontohkan oleh ketiga insan terpilih Allah SWT ini, harus dapat kita tanamkan dalam hati sanubari kita. Bukan berarti kita harus mengorbankan nyawa kita atau anggota keluarga kita, atau dengan jalan menyembelih hewan kurban seperti domba atau sapi. Tidak. Tetapi pengorbanan dalam artian rela berkorban demi kepentingan bersama. Berkorban tidak hanya dengan materi tetapi juga dengan kita diberikan potensi untuk senantiasa digunakan dengan sebaik baiknya, tentu saja untuk kebaikan kita dan orang-orang di sekitar kita.
Kita coba mulai menerapkan nilai pengorbanan ini dalam diri kita sendiri. Misalkan dalam kehidupan anak sekoilah kita dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Di satu sisi kita mempunyai keinginan untuk bermain tetapi di sisi lain kita dituntut untuk belajar contohnya saat menghadapi ujian. Dari sini kita harus bisa melakukan pengorbanan. Bagaimana kita menyingkirkan ego kita untuk bermain tadi dan menggantinya dengan belajar. Memang terdengar sangat mudah tetapi prakteknya akan sangat sulit. Maka dri itu mulailah dari diri sendiri.
Berikutnya pengorbanan demi kepentingan bersama. Ini sangat penting terutama dalam kehidupan di luar. Setelah menanamkan nilai-nilai pengorbanan dalam diri kita, tentunya akan sangat baik kalau ini direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, dari peristiwa ini kita bisa mengambil betapa pentingnnya nilai nilai bermusyawarah dalam hal menentukan kebijakan yang berhubungan dengan kepentingan bersama. Jangan hanya karena kita yang mempunyai otoritas menjadikan kita berhak menetukan segalanya sendiri, tetapi dengan bermusyawarah inilah kita harus memutuskannya bersama sama sehingga kelak tidak ada lagi pihak yang merasa dirugikan.
Sekali lagi melalui momentum hari raya idul adha sebagai hari raya kurban, mari kiata bersama sama menanamkan semangat rela berkorban terutama berkorban demi kepentingan bersama yang wajib hukumnya. Tentu saja hal ini harus diimbangi dengan adanya peningkatan iman, amal, dan takwa kita.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT,
Saya kira cukup sekian apa yang bisa sampaikan. Lebih kurangnya saya mohon maaf. Karena pada hakikatnya saya adalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan itu datangnya dari saya pribadi. Terima kasih atas perhatiannya.
Wabillahitaufiq walhidayah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Drama Sunda

Drama Sunda
Judul : Dukun Palsu

Prolog : Hirup manusa di alam dunya geus aya anu ngatur, nyaeta anu maha kawasa. Urang salaku manusa teu bisa nolak atawa ngarubah takdir anu geus diatur ku pangeran ka urang. Tapi, di sabunderen urang teu saeutik jalma anu hayang ngarubah takdir. Maranehannana percaya kanu salian ti pangeran nu maha kawasa. Salahsahijina nyaeta percaya ka “duuuuukuuuuunnnnnn”.

(si Tini jeung si Isah keur ngobrol di jalan)
Tini : Aduh, Isah Nuju naon ieu, ngalamun wae. Kahade bisi aya laleur asup. Eta baham mani ageung pisan calangapna.
Isah : Ah, henteu. Duka nya ieu rarasaan teh mani aya anu benten kitu.
Tini : Euleuh euleuh…, terang abdi mah, ieu yeuh anu namina cileuh dina mata teh, alias cinta.
Isah : Ah, tong sok kitu atuh, jadi isin yeuh. Tapi kumaha nya ?
Tini : Kumaha naonna ? Eh, tapi saleresna sareng saha sih, abdi oge hoyong terang.
Isah : Kadieu geura (ngaharewos ka Tini)
Tini : Oh, si Udin. Abdi oge terang atuh, kapan tatanggaan. Tah, kaleresan dinten saptu kieu biasana si Udin sok ngaliwat kadieu. Biasa, bade les basa sunda cenah mah.
Isah : aduh kumaha atuh. Abdi teh isin upami patepung di dieu mah.
Tini : euleuh euleuh...
(nyodorkeun kembang ka Isah) anggo ieu geura.
Isah : naon ieu ?
Tini : kembang.
Isah : enya kembang kamangkara kompor, tapi kanggo naon kitu, heran abdi mah.
Tini : ih rada telmi nya boga babaturan teh. Tangtu kanggo nyarios yen maneh teh resep ka si Udin, kitu. Naon sesahna sih ?
Isah : tapi .......
Tini : ah teu aya tapi tapian. tuh tingali, si Udin sareng si Uus nuju kadieukeun
Isah : ah kumaha ieu. Bantuan atuh, abdi teh lieur....
Tini : kaditu maju wae !

(si Udin jeung si Uus datang nyampeurkeun si Isah jeung si Tini)
Udin : Eh neng Isah sareng neng Tini, wilujeng siang. Nuju naon atuh paduduaan wae di dinya.
Uus : hah, neng Tini
Tinimbang duaan sareng si Isah mendingan sareng Aa, di dieu (umajak make beungeut nu oon)
Tini : heh maneh, oon. Kadieu, tong diganggu. (nanarik si Uus ka tempat sejen)
Uus : aduh, bade kamana neng, di dieu wae atuh sasarengan.
Udin : wah aya naon yeuh, make aya acara pundah pindah sagala. Kunaon kitu ?
Isah : Eu.... eu.....
Abdi hoyong..... hoyong nyarios sakedap.
Udin : ngeunaan naon nya? Pok atuh nyarita
Isah : Eu.... eu.... ieu... ieu
Udin : enggal atuh. Bisi telat abdi ka tempat les. Bade nyarios naon sih...
Isah : Ieu, kang Udin(merekeun kembang ka si Udin)
Udin : oh, kembang. (nadana malinges)
Punten nya, sanes abdi nolak tapi sakali deui punten, abdi mah da teu tiasa, tos gaduh abdi mah. sareng nu sanes wae atuh
Isah : ..............(ceurik)
Udin : (nyampeurkeun si Uus) heh us, geuwat geus telat yeuh.
Uus : hayu atuh.
Udin : neng Tini, hayu ah ti payun. (sabari merekeun kembang anu tadi)
Tini : hah, jang naon ieu. (sabari ngalungkeun kembang ka beungeut si Uus)
Uus : wuih, sieun, galak euy. Hayu ah....
Tini : (nyampeurkeun si Isah) sah, sabar nya. Tenang jalmi anu kitu mah engke oge aya babalesannana. Upami teu rela, ke enjing ngiring sareng abdi nya..
Isah : (sabari ceurik) kamana atuh ? abdi teh tos nyeri hate.... nyeri pisan....
Tini : tos tenang wae, ke ku urang bales nya.

(Isukannana si Tini mawa si Isah ka Dukun… tujuanna rek melet si Udin)
Isah : tin, dimana ieu. Sieun pisan kaayaana.
Tini : tenang, ku urang bales kalakuan si Udin kamari, make pelet
Isah : pelet ??? ih kamangkara. Musrik atuh eta teh. Upami nganggo pelet alim abdi mah.
Tini : jeh, tong sok kitu. Urang tos jauh jauh kadieu, nepi ka make tilu angkot lima ojeg, kakara anjog, kamangkara kudu balik deui. (nada sorana jadi kasar, sabari nanarik si Isah)

(di tepas imah dukun, si isah jeung si tini paamprok jeung Ibu atun, jeung Ibu iyem)
Tini : punten, bu… tiasa geseran sakedik ?
Ibu Iyem : ih, tong di dieu, kaditu wae atuh !!! geus pinuh di dieu mah.
Ibu Atun : neng, dipalih dieu wae. Masih seueur tempat.
Tini : hatur nuhun bu.
(ngomong rada alon ka si Isah) abdi di ditu, nya. Maneh mah di dieu wae !
Isah : ih, rencangan abdi atuh, sieun ka si Ibu eta mah.
Tini : ih, tos ageung kamangkara masih keneh borangan.
(nyampeurkeun ka Ibu Atun, tuluy gek diuk) punten bu.
Ibu Atun : neng, kadieu teh bade aya naon ? isin atuh, kamangkara dikudung teh nepi ka Dukun sagala, gaduh masalahna beurat nya ?
Tini : sanes abdi bu, tapi rerencangan. Tuh anu calik di palih ditu.
Ibu Atun : kunaon kitu, bet ka Dukun sagala ? aya anu neluh, atawa justru bade neluh ? di dieu mah emang ahlina, tos kasohor kamana-mana, nepi ka presiden amerika ayeuna oge datang ka dieu.
Tini : wah, aya Barrack Obama kadieu ? bade naon kitu, neluh oge ?
Ibu Atun : oh, presiden amerika teh tos digentos nya, sanes si Bush deui….
Maklum, teu aya TiVi…. Lajengkeun deui, masalah rerencanganna teh naon
Tini : biasa masalah cinta
Ibu Atun : oh, kitu. Budak ngora masalahna teu jauh jauh tina cinta cintaan nya ?
Abdi oge ka dieu teh bade ngajajap kulawargi, biasa caleg...
Tini : oh, kitu
Ibu Iyem : ih, Atun ulah ngomong ka sasaha atuh. Era yeuh.... Ulah ngomong yen kuring teh caleg, palaur bisi aya anu menta tanda tangan jeung poto. Kuring can dangdan, yeuh. Kamangkara nyanghareupan fans make pakean kawas kieu… ?
Ibu Atun : enya deuh…. Ibu Iyem elisabeth, caleg partai tangkal kalapa dengdek nomer urut tilu belas anu paling bageur, sareng paling kasohor Tinimbang caleg-caleg anu lianna.
Ibu Iyem : hih ulah sok kitu. era yeuh, era……


Dukun : pasen kahiji, mangga
Ibu Iyem : tuh, geuwat. Geus digeroan ku aki Dukun
Ibu Atun : mangga nya ti payun, neng (ka si Tini) .... neng(ka si Isah)
Tini : oh mangga... mangga,
Isah : mangga
Tini : kahade bu piaraanna bisi leupas. Dicangcang wae dicangcang……..
Ibu Iyem : eit, maksud maneh kuring (molotot ka si Tini )
Tini : ah si Ibu, sanes ka Ibu. Si Ibu mah sensitip ih…. Kumaha janten caleg anu leres ?
Ibu Iyem : naon maneh ?!?
Ibu Atun : (nanarik Ibu Iyem) aduh, teu di ditu teu di dieu, parasea wae. Inget tos sepuh, masih keneh pasea. Sareng budak alit deui … enggal ah…….
Isah : (ngahuleng sakeudeung, terus nyampeurkeun si Tini)
Tin, naha sih kedah nganggo jalan pelet sagala
Tini : ah, tenang wae. Tungguan.

Dukun : sok diuk.
Ibu Iyem : hatur nuhun, ki.
Ibu Atun : calik yeuh, ki ? dimana calikna, teu aya korsi geuningan ?
Dukun : diuk atuh !
(ngomong ka Ibu Atun jeung Ibu Iyem) ke heula, aki terang. Pasti kadieu teh pedah aya masalah. Geuwat caritakeun sabab jam tilu aki diondang mingpin salametan di Menara Pisa, sangkan teu rubuh rubuh.
Sok atuh naon, maneh ! (nunjuk ka Ibu Atun)
Ibu Atun : ih sanes abdi, ki. lepat... abdi mah teu gaduh urusan sareng aki. Musrik…musrik…
Ibu Iyem : abdi ki. Abdi anu gaduh masalah teh. Aki tiasa ngabantosan kan ? kapan aki teh Dukun anu kasohor sa-dunya, malahan nepi ka aherat oge meureun.
Dukun : sa-aherat….
sok atuh rek aya naon ? (ngagebrug meja sasajen)
Ibu Iyem : enya ki, enya.
Abdi teh hoyong tiasa jadi caleg ki. Lumayan kan gajihna gede, abdi tiasa meser mobil sareng bumi…..
Dukun : caleg, aduh geus teu usum ngurusan caleg. Batur mah ngurusan toke leutik ngalawan kadal gede, ieu masih ngurusan caleg.
Ibu Atun : leres...leres, saha nu kenging nya ? toke atawa kadal. Aki ngajagokeun saha yeuh, abdi mah ngajagokeun toke…., Iyem ngajagokeun saha ?
Ibu Iyem : heh.. kalahka ngurusan eta. Balik deui ka carita, moal anggeus anggeus yeuh….
Dukun : naha maneh nu ngatur, kuring nu boga ieu tempat…
Ibu Iyem : hapunten ki, hapunten. replek namina oge
Janten kumaha ki, tiasa kan?
Dukun : ah, gampang. Kuring boga carana. Ke sakeudeung...
Jin Ucrit..... Jin Ucrit..... kaluar maneh.... Jin Ucrit........ Jin Ucrit.........
Jin Ucrit : aduh ki, ke heula atuh. Kuring keur mandi keneh yeuh
Dukun : heuh, lain teh geuwat. Jam sakieu kakara mandi
Ibu Atun : ki, nyarios sareng saha ? asa teu ningali sasaha ti tadi. Aki waras kan, atawa tos gelo ayeuna mah ?
Dukun : hus, ngomong teh kawas kitu. Ieu mah ajudan
Ibu Atun : oh, ajudan…. Jadi hoyong ningali, kumaha nya….
Jin Ucrit : tah, ayeuna mah geus siap ki. Pakean geus rapih, rambut geus digaya harakiri
Dukun : harakiri ti hongkong, harajuku
Naha nempokeun wae (ngomong ka si Atun)
Ibu Atun : ah henteu, ki henteu. Sok lajengkeun wae. abdi mah moal ngaganggu….
Dukun : jin, kadieu (ngaharewos ka jin)
Jin Ucrit : eta mah gampang, saha jalmana ki ?
Dukun : (ngomong ka Jin Ucrit) ke heula sakeudeung.
(ngomong ka si Iyem) ieu masalah pasrahkeun ka kuring, tapi apal lain kahayang aki??
Ibu Atun : waduh, teu terang atuh ki. Abdi kan sanes carogena aki, jadi teu terang kapalay aki….
Ibu Iyem : ah maneh, tun.
gampang ki, ieu bayaranna sareng ieu kartu nama abdi, Iyem elisabet nomer 13
Dukun : (mere kartu nama ka jin)
Ibu Atun : ih, itu kartu namana bisa ngapung…. Sieun ah, bisi aya anu ngapungkeun abdi….,
(nyumput tukangeun Ibu Iyem)
Jin Ucrit : eh poho, kuring teh teu katempo nya
Dukun : kanu kitu wae heran, eta mah ajudan kuring.
ke heula, nomer maneh sabaraha tadi
Ibu Iyem : 13 ki
Dukun : ganti, ku nomer 9
Ibu Iyem : kunaoan geuning 9, ki ?
Dukun : kapan golkarna nomer 23
Ibu Atun : naon hubungannana, ki. Nomer 13, nomer 9, sareng nomer 23. 13 dikurang salapan kan 4, tilulas ditambah 9, 22. Naha kudu jadi 23.
Dukun : geus nurut wae naha. Ayeuna mah geuwat balik kaditu
Ibu Atun, Iyem : hatur nuhun ki
Ibu Atun : (nyampeurkeun aki Dukun deui, tuluy ngaharewos) aki…. Aki Dukun… tiasa bantosan abdi henteu…..
Jin Ucrit : ki, aya anu balik deui tuh..
Dukun : bantuan naon, cenah tadi euweuh urusan jeung kuring.
Ibu Atun : ieu ki. tiasa ngadangdosan raray abdi henteu…. Ieu pangambung teh asa mancung pisan….
Dukun : eta mah pesek, lain mancung
Ibu Atun : ih, ke heula geura ki, abi teu acan salse… maksadna ieu pangambung teh asa mancung teuing ka jero….
Ibu Iyem : (balik deui narik Ibu Atun) jeh, ditungguan ti tadi kalahka balik deui…. Geuwat ah… aya wawancara jeung tivi yeuh….
Ibu Atun : aduh ke heula atuh….. abdi tacan salse urusanna…
Dukun : aya aya wae….nya jin..
Jin Ucrit : bener bener…. Aya aya wae manusa mah nya ????

Dukun : pasen kadua....
Jin Ucrit : wah nu ieu mah mojang mojang geulis ki, lumayan
Tini, Isah : siang, ki
Dukun : sok, aya naon ?
Tini : kieu ki, rerencangan abdi teh ditolak cintana. Jadi aki terang kan kedah kumaha ?
Isah : tin entos ah, kaluar wae.
Dukun : oh, gampang ari ngabunuh jalma mah....
Tini : ih, ulah dIbunuh ki. Karunya atuh, sakasep kasep... lebar
Isah : dipelet wae ki, supados resep ka abdi
Tini : jeh, ari titadi cicing wae, ayeuna ngomong.....
Dukun : jadi dipelet wae yeuh ? yakin ?
Isah : leres leres ..........
Dukun : yakin teu ?!? (ngagebrak meja sasajen)
Isah : yakin ki, yakin....
Dukun : saha jalmana ?
Tini : ieu ki potona
Dukun : tibatan jeung jalma ieu mending jeung aki
Jin Ucrit : sadar ki. Inget rubiah 4, anak 16, incu 23. Masih keneh mikiran nu ngora
Dukun : kan lumayan jang piparantieun, sugan wae bisa jadi rubiah ka 5
Jin Ucrit : ih si aki.... inget geus bau taneuh..... tuh liang kubur geus nungguan
Dukun : ah, geus cicing. Kumaha jadi, dipelet wae..?
Tini : enya tos cekap dipelet wae. Sareng ieu bayaranna...
Dukun : alus alus, ayeuna balik wae kaditu. Jin bawa ieu..
Jin Ucrit : beres ki, laksanakeun
Tini : mangga ki, hatur nuhun
Isah : (ngomong lalaunan ka si Tini)heh, si aki Dukun teh gelo sugan, nyarios nyalira wae ?
Tini : teuing ah....

Dukun : pasen pamungkas..........
Jin Ucrit : wah ki, nu ieu mah teuing. Tina tampangna teu yakin duitna loba...
Dukun : geus cicing.....

Udin : heh, bener teu ieu tempatna ?
Uus : ih pasti atuh, abdi tos sababaraha kali kadieu.
Udin : rek naon maneh sababaraha kali kadieu, melet oge ?
Uus : ih, abdi mah tara maen nu kitu, biasa operasi beungeut .......
Udin : rek dirobah kumaha bae, rek disabun sabaskom, atawa dibedak satronton oge maneh mah angger wae goreng
Uus : namina oge usaha, lumayan kan aya parobihan sakedik kedikeun mah

Dukun : heh, maraneh, geuwat asup
Jin Ucrit : ki, jalma eta deui. Si goreng tea
Uus : eh aki, patepung deui.... kumaha ki, abdi geuning teu acan aya parobihan atuh, kieu kieu wae ?
Dukun : oh, maneh... kumaha, waras ? tenang poe ayeuna mah terahir geura, saleuwihna pasti jadi kasep
Uus : yakin nya, ki ?
Dukun : (ngomong ka jin) kumaha, bisa teu yeuh, kuring geus kapalang jangji
Jin Ucrit : sabenerna jalma ieu mah teu bisa dikumaha kumahakeun deui, tapi gampang lah. Itung itung nulungan nu keur susah... cara anu biasa wae, ki. Saleuwihna ku kuring engke
Dukun : sok, maneh siap siap heula, bisi kaget engkena (nyekel cai sagelas)
Uus : eh, tos ki. Teu kedah disembur atuh, cai hese
Dukun : naha, maneh. Kuring ngan hayang nginum, haus ti tadi ngomong wae.
Jin Ucrit : geus ki, titah sangkan nutup mata
Dukun : sok maneh, tutup heula matana
(komat kamit teu puguh) puah.....
Uus : tuh kan nyembur oge....
Dukun : kumaha, hasilna.... kasep pan, siga serhokh khan
Udin : wah teu nyangka maneh bisa siga kieu... hebat euy, kasep, ngaleuwihan si otong nu aya di Ragunan
Uus : wah hatur nuhun, ki
Dukun : alus alus.... ayeuna maneh rek naon kadieu (nunjuk si Udin)
Udin : abdi mah benten ki, abdi ..... biasa budak ngora, melet
Dukun : melet deui melet deui, saha kitu anu rek dipelet teh ?
Udin : ieu potona, ki
Dukun : Aeh aeh, asa apal ieu jalma teh, saha nya. Siga anu tadi kadieu
Udin : ah si aki bisa wae, salah tingali meureun..
Uus : hi hi hi... kitu ari anu pasaran mah, dimana mana aya anu sarua
Udin : cicing ah. Kumaha ki, bisa ?
Dukun : nya, bisa bisa... tapi apal lain
Udin : oh anu eta mah gampil, ieu bayaranna
Pamugi tiasa hasil, ki
Dukun : mudah mudahan....... Jin, bawa
Jin Ucrit : Laksanakeun, ki.
Dukun : ari maneh kumaha ? (nanya ka si Uus)
Uus : abdi ngahutang deui ki, biasa panyakit ahir bulan
Dukun : ah, maneh mah kabiasaan
Udin : ki, punten nya sanes kirang sopan. Ari ti tadi teh aki nyarios sareng saha kitu ?
Dukun : biasa ajudan ghaib.
ek naha ngurusan ajudan kuring. geus geuwat balik ka ditu, kuring rek tutup ayeuna.
Udin : muhun ki. Hatur nuhun
Uus : eh, ki. Tapi yakin henteu ieu kakasepan abdi teh bakal salamina ?
Dukun : yakin, aya surat garansina sagala. Geus geuwat balik

Dukun : jin.... jin.... kadieu
Jin Ucrit : aya naon kitu ki ?
Dukun : tempo yeuh ku maneh. Kujalan ngaDukun wae kuring geus boga duit saloba kieu, komo deui lamun jadi mentri anu gajihna bakal naek
Jin Ucrit : heueuh nya, tapi bagi bagi atuh ki. Kuring oge hayang meunang bagian
Dukun : eh, ulah, maneh mah bangsa jin. Tong gagayaning hayang babagian duit. Ieu mah husus jang manusa.
Jin Ucrit : wah, tong kitu atuh ki. Kuring oge pan hayang make duit eta jang lIbur jeung rubiah, anak kuring oge butuh keur SPP sakola anu beuki mahal.
Dukun : geus kaditu, neangan sorangan. Ngojeg ngojeg atuh..
Jin Ucrit : ah si aki sadis. Ku kuring moal dibantuan deui geura

Isukannana ….

Ibu Iyem : (datang datang langsung nunjuk aki Dukun)
heh, maneh Dukun palsu heueuh !
Ibu Atun : bener bener, Dukun palsu.... duruk wae Dukun palsu mah
Dukun : eh, sabar. Aya naon ieu aya naon ? badamikeun heula naha ! make hayang ngaduruk sagala
Ibu Iyem : badamikeun kumaha ? kuring geus rugi gede gara gara maneh !
Ibu Atun : bener bener, kuring oge rugi...
(ngahuleng) rugi naon nya ? ah…., kuring rugi tanaga yeuh…. Bulak balik ka imah aki Dukun…
Dukun : eit, ke heula. Atuh geuning ka kuring ?
Ibu Iyem : atuh ka saha deui, embe ?
Ibu Atun : bener bener, ...........
naha embe make dibabawaan sagala ? mendingan sapi, leuwih gede saeutik. Lumayan bisa Ibueun sate 1000 tusuk, matak wareg. Kabeneran daging sapi keur murah…
Ibu Iyem : kuring geus mayar maneh mahal-mahal, tapi euweuh hasilna. Kuring ngan meunang hiji Dukungan, eta oge ti si Atun wae. Kumaha yeuh, tanggung jawab
Dukun : sabar sabar,.......

Udin : aki Dukun….. !!! (paamprok jeung si Isah jeung si Tini)
Uus : gelooooo…. (ngagorowok dina ceuli si Udin)
Udin : maneh nu gelo. Ieu ceuli, lain ‘toa’..
Tini : aki Dukun ....!!!!
Tini : hah, Udin sareng Uus nuju naon di dieu ?
Udin : Tini jeung Isah, ari maneh keur naon di dieu.
Wah curiga aya hubunganna jeung kuring nolak si Isah kamari nya ?
Uus : Tini, halo nuju naon di dieu ?
Tini : ih saha maneh, beungeut ancur!!!
Uus : wah, neng teu kenal sareng Aa nya.
Waaaahhhh (ceurik sabari gogorowokan), aki Dukun tanggung jawab
Tini : geus, masalah urang engke heula. Ayeuna kuring jeung Isah boga masalah jeung aki Dukun
Isah : sabar tin, sabar.
Udin : sarua kuring oge
Uus : bener, gara gara aki Dukun , kuring jadi kawas kieu

(pada nyampeurkeun Dukun )
Udin : aki, tanggung jawab. Pelet abdi ka si Tini, geuning teu ampuh
Tini : oh, jadi maneh kadieu teh rek melet kuring
Uus : bener ki tanggungjawab. Abdi jadi siga buta hejo kieu ki....
Isah : tin entos ah, urang wangsul wae
Tini : ah, engke
Dukun : sabar... sabar
Tini : ulah lali ki. Rerencangan abdi oge peletna ka si Udin teu manjur
Isah : entos atuh tin ulah di carioskeun
Udin : oh, jadi maneh nyeri hate ditolak ku kuring, sampe hayang melet sagala
Ibu Atun : heuh, maraneh maen sorobot wae, jadi kumaha ki ?
Uus : abdi oge kumaha ki ???
Dukun : sakeudeung sakeudeung.... sabar...........
Jin.......... jin............. bantuan kuring atuh
Jin Ucrit : aya naon sih ki? Kuring keur enak enak sare yeuh
Dukun : kumaha sih maneh gawe, ieu loba anu saralah
Jin Ucrit : oh, poho ki. kamari teh rek ngomong ka aki tapi pas kadieu, si aki keur sare, sabari ngalindur. Rek dihudangkeun da kumaha. Kuring teh sabenerna lieur, teu inget yen kuring teh buta hurup jeung buta warna. Basa diberekeun kartu nama jeung poto kuring ngahuleng sorangan.
Dukun : aduh, kabaleg atuh....
Udin : maneh keur ngomong jeung saha sih ? pokona geuwat bereskeun urusanna
Dukun : jin... tulungan atuh jin
Jin Ucrit : ah bongan wae, tara bagi bagi. Si aki enak enakan ngadahar pizza, kuring ngan dibere menyan. Jadi sorry nya ki
Dukun : aduh, sensitip pisan sih. Engke atuh ku kuring dibere daging sakarung
Jin Ucrit : waduh, sakali deui punten ki, kuring kan vegetarian, jadi teu beuki kanu kitu mah.... dah...
Ibu Iyem : ah, ngomong wae, geuwat urang gebugan wae ieu Dukun palsu
Tini : urusan urang kumaha yeuh
Udin : ah, engke eta mah
Isah : ih, naha janten sapertos kieu sih, riweuh. nurutan wae ah

Jin Ucrit : tah, mangkanna ari jadi jalma tong sarakah, kudu babagi. Jeung deui tong beunang percaya kana hala hal anu sipatna can nyata. Kena kena cinta ditolak, Dukun dibabawa. Kumaha jadina....
Hayu ah, mending jadi jin.... teu katempo ku sasaha, jadi bisa kabur
Udin : bisa kabur ti hongkong...., maneh ti mimiti oge katempo.... gebugan oge !!!
Jin Ucrit : wah, tulungan ............

Atletik Cabang Lompat

ATHLETIK NOMOR LOMPAT

1. LOMPAT JAUH

a. Sejarah dan Pengertian

Lompat jauh adalah sejenis acara olahraga di mana seseorang atlet mencoba mendarat sejauh yang boleh dari tempat yg dituju.

Mereka yang bertanding akan berlari di laluan (pada tahap elit, biasanya mempunyai permukaan yang sama dengan trek larian) dan melompat sejauh yang boleh dengan memijak sepintas pada papan kayu ke bahagian yang diisi pasir atau tanah. Jarak minimum dari papan ke tanda yang dibuat oleh atlit pada pasir diukur. Jika seseorang itu memulakan lompatannya dengan mana-mana bahagian kakinya di depan atau melebihi papan (satu lapisan plastisin diletakkan dengan segera di depan papan untuk mengesan ketepatan ini), lompatannya diisytiharkan salah atau batal dan tiada jarak akan direkodkan.

Format sebenar pertandingan ini berbeza, tetapi secara amnya peserta akan mendapat beberapa kali cubaan untuk membuat lompatan dan hanya lompatan yang terpanjang akan dikira sebagai keputusan. Peserta dengan lompatan sah yang paling jauh pada akhir pertandingan akan dikira sebagai juara.Kelajuan semasa berlari dan tinggi lonjakan merupakan kunci lompatan yang jauh. Oleh itu tidak hairanlah jika atlet lari pecut turut bertanding dan memenangi acara ini.

Lompat jauh telah dijadikan sebagai sebahagian daripada Sukan Olimpik.

Acara ini juga dicatat sebagai dua daripada rekod dunia yang paling lama berdiri dalam sebarang acara balapan dan padang. Pada 1935, Jesse Owens mencatatkan rekod dunia yang tidak dipecahkan sehingga 1960 oleh Ralph Boston.

Lompat jauh adalah salah satu daripada acara Olimpik pada Yunani Purba. Seseorang atlit akan memegang beban pada kedua-dua tangan yang dipanggil halteres. Beban ini akan dilayangkan ke hadapan seiring apabila atlet melompat untuk menambah momentum dan dibaling ke belakang apabila berada di udara untuk menolaknya ke hadapan. Paling dingati dalam acara purba adalah seorang lelaki dipanggil Chionis di mana pada Olimpik 656 SM mencatatkan lompatan sejauh 7 m 5 cm.

b. Peraturan dan Ketentuan

Suatu akivitas gerakan yg dilakukan di dalam lompatan untuk mencapai lompatan yg sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter

Gerak lompat jauh merupakan gerakan dari perpaduan antara Kecepatan (speed), Kekuatan (stenght), Kelenturan (flexibility), Daya tahan (endurance), Ketepatan (acuration).
Para peneliti membuktikan bahwa suatu prestasi lompat jauh tergantung pada kecepatan daripada awalan atau ancang-ancang. oleh karenanya di samping memiliki kemampuan sprint yang baik harus didukung juga dengan kemampuan dari tolakan kaki atau tumpuan.

Alat yang digunakan pada lompat jauh

- Rol meter

- Cangkul

- Bendera kecil (merah dan putih)

- Gaya jongkok

- Gaya berjalan di udara (walking in the air)

- Gaya menggantung (snapper)

Hal hal yang perlu diperhatikan untuk meraih hasil maksimal

- Awalan, jarak awalan 30-40 dan dilakukan secepat cepatnya

- Tolakan, menolakkkan kaki sekuat kuatnya pada papan tolakan dengan kaki yang terkuat.

- Sikap badan di udara diusahakan melayang selama mungkin

- Sikap badan waktu mendarat, diusahakan jangan sampai jatuh ke belakang

Diskualifikasi

- Dipanggil 3 menit belum melompat

- Menumpu dengan 2 kaki

- Setelah melompat, kembali ke arah awalan

- Mendarat luar bak lompat

Catatan

- Bak lompat diisi dengan pasir

- Apabila pelompat gagal/diskualifikasi yuri mengangkat bendera merah

- Apabila pelompat melakukan dengan baik yuri mengangkat bendera putih

- Lebar awalan 122 cm

- Panjang balok 122 cm

- Lebar balok 20 cm

c. Teknik lompat jauh

§ Ancang-ancang

Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.

§ Menumpu

Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.

§ Melayang

Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.

§ Mendarat

Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.

2. LOMPAT TINGGI

a. Sejarah dan Pengertian

Lompat tinggi merupakan suatu lompatan untuk mencapai lompatan yang setinggi-tingginya. Acara lompat tinggi begitu popular dalam mana-mana kejohanan sukan olahraga. Ia adalah salah satu acara padang yang memerlukan para peserta melompat melepasi palang. Palang tersebut diletakkan di antara dua tiang tegak.

Dalam pertandingan, palang akan dinaikkan setelah peserta berjaya melepasi ketinggian palang yang diletakkan. Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan lompatan melepasi sesuatu ketinggian palang. Sekiranya peserta gagal sebanyak tiga kali berturut-turut, maka dia dikira gagal. Para peserta yang menyertai acara ini perlu melompat setinggi yang dapat dilakukan, untuk menentukan kemenangan mereka dalam acara tersebut

b. Peraturan dan Ketentuan

Ukuran lapangan sama dengan lompat jauh, Tinggi tiang mistar min 2.5 meter, Panjang mistar 3.15 m.

Awalan

Alat yang digunakan

- Tiang Lompat

- Bilah lompat

- Busa / pasir

Bentuk Bilah Lompat

- Segitiga sama sisi (tiap sisi 3 cm)

- Bulat (diameter 3 cm)

Gaya dalam lompat tinggi

- Gaya Gunting

- Gaya Guling Sisi

- Gaya Flop

- Fosburry Flop

Hak melompat

- Tiap ketingian tertentu berhak melompat 3 kali

- Apabila lompatan pertama gagal masih berhak melompat 2 kali

Diskualifikasi

- Tidak jadi melompat

- Menumpu dengan 2 kaki

- Dipanggil 5 menit tidak melompat

- Menjatuhkan mistar

c. Peraturan

Dalam lompat Tinggi ada beberapa gaya yang dilakukan, sebagai berikut:
Gaya Gunting (Scissors)

Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.

Cara melakukan:

Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.


Gaya Guling sisi (Western Roll)

Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

Gaya Guling (Straddle)

Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.

Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.

Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.

Gaya Fosbury Flop

Cara melakukanya:

· Awalan, harus dilakukan dengan cepat dan menikung/ agak melingkar, dengan langkah untuk awalan tersebut kira – kira 7-9 langkah.

· Tolakan, Untuk tolakan kaki hampir sama dengan lompat tinggi yang lainya. Yakni, harus kuat dengan bantuan ayunan kedua tangan untuk membantu mengangkat seluruh badan. Bila kaki tolakan menggunakan kaki kanan, maka tolakan harus dilakukan disebelah kiri mistar. Pada waktu menolak kaki bersamaan dengan kedua tangan keatas disamping kepala, maka badan melompat keatas membuat putaran 180 derajat dan dilakukan bersama-sama.

· Sikap badan diatas mistar, sikap badan diatas mistar terlentang dengan kedua kaki tergantung lemas, dan dagu agak ditarik ke dekat dada dan punggung berada diatas mistar dengan busur melintang.

· Cara mendarat, mendarat pada karet busa dengan ukuran (5 x 5 meter dengan tinggi 60 cm lebih) dan diatasnya ditutup dengan matras sekitar 10 – 20 cm, dan prtama kali yang mendarat punggung dan bagian belakang kepala.

Yang diutamakan dalam melakuakan Lompatan ialah, lari awalan dengan kecepatan yang terkontol. Hindari kecondongan tubuh kebelakang terlalu banyak. Capailah gerakan yang cepat pada saat bertolak dan mendekati mistar. Doronglah bahu dan lengan keatas pada saat take off. Lengkungan punggung di atas mistar. Usahakan mengangkat yang sempurna dengan putaran kedalam dari lutut kaki ayun (bebas). Angkat kemudian luruskan kaki segera sesudah membuat lengkungan.